Sabtu, 23 Maret 2019

Info Teknologi



Mengenal Symmetric, Asymmetric dan Hash dalam Kriptografi




sumber gambar: steemit.com
Kriptografi adalah cabang ilmu pengetahuan untuk menuliskan pesan rahasia, kriptografi merupakan bagian penting dalam keamanan komputer dan informasi. Untuk itu diperlukan pemahaman mengenai dasar dan konsep yang digunakan dalam kriptografi bagi seorang praktisi keamanan informasi.
Secara umum algoritma dasar kriptografi terbagi menjadi tiga macam yaitu Symmetric, Asymmetric dan Hash. Berikut penjelasan terhadap ketiga algoritma tersebut

Symmetric

Algoritma symmetric dalam melakukan enkripsi dan dekripsi menggunakan key yang sama. Enkripsi symmetric biasa digunakan untuk melakukan enkripsi terhadap file, media penyimpanan dan komunikasi antara dua host dalam jaringan. Untuk menjalin komunikasi antara dua host dalam jaringan perlu adanya mekanisme pertukaran keyantara dua host yang aman agar tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


https://i1.wp.com/packetlife.net/media/blog/attachments/512/symmetric_encryption.png?resize=518%2C128
sumber gambar: packetlife.net

Kelebihan dari algoritma symmetric ini adalah kecepatan dalam proses enkripsi dan dekripsi dan juga dapat diimplementasikan pada perangkat yang tidak membutuhkan komputasi yang rumit.
Algoritma symmetric yang umum digunakan adalah AES, Blowfish, DES (Internal Mechanics, Triple DES), Serpent dan Twofish. Standar yang digunakan saat ini adalah AES, Implementasi algoritma AES digunakan dalam protokol IPsec, komunikasi VPN dan Wireless (WPA2).

Asymmetric

Algoritma Asymmetric menggunakan key yang berbeda dalam melakukan enkripsi dan dekripsi. Key yang digunakan untuk melakukan enkripsi pesan disebut public key dan untuk melakukan dekripsi pesan disebut private key.
Dibandingkan dengan symmetric, algoritma asymmetric jauh lebih lambat dikarenakan komputasi yang lebih rumit. Kelebihan dari asymmetric adalah dimana public key dapat diberikan kepada host lain dalam jaringan tanpa perlu khawatir data akan didekripsi dikarenakan masih diperlukan private key. Algorima asymmetric yang umum digunakan adalah RSA, Diffie-Hellman, ECC, ElGamal dan DSA.


https://i2.wp.com/packetlife.net/media/blog/attachments/511/asymmetric_encryption.png?resize=520%2C136
sumber gambar: packetlife.net

Untuk menjalin komunikasi yang aman dan cepat antara dua host dalam jaringan dapat memanfaatkan kelebihan dari symmetric dan asymmetric. Asymmetric digunakan untuk bertukar key dan symmetric digunakan setelahnya.
Sebagai contoh ketika client ingin berkomunikasi dengan server, server pertama memberikan public key kepada client, kemudian client mengenkripsi symmetric key menggunakan public key dari server dan mengirimkan kembali ke server, server melakukan dekripsi berdasarkan private key yang dimilikinya. Setelah server mendapatkan symmetric key selanjutnya komunikasi dijalin menggunakan enskripsi symmetric.

Hash

Algoritma hash atau biasa disebut juga hash function merupakan algoritma kriptografi yang tidak memerlukan key. Algoritma ini bersifat satu arah dimana jika kita memasukkan data maka akan menghasilkan sebuah checksum atau fingerprint dari data tersebut.


hashing.png
sumber gambar: packetlife.net

Algoritma hash biasa digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap data untuk memastikan data yang diterima tetap utuh tidak diubah atau rusak pada saat proses pengiriman. Hash function yang biasa digunakan adalah MD4, MD5, SHA-1 dan SHA-2.
Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hama Kelapa Sawit

Setora Nitens atau biasa disebut Ulat Api adalah salah satu hama paling berbahaya bagi tumbuhan kelapa sawit. Ulat ini melalui 4 fase hidup...