Setora Nitens atau biasa disebut Ulat Api adalah salah satu hama paling berbahaya bagi tumbuhan kelapa sawit. Ulat ini melalui 4 fase hidup, yaitu telur, larva, pupa dan imago.
Ulat Setora nitens
Berwarna hijau kekuningan, panjangnya mencapai 40 mm, mempunyai 2 rumpun bulu kasar di kepala dan daun rumpun di bagian ekor.
Gejala Serangan
Helaian daun berlubang atau habis sama sekali sehingga hanya tinggal tulang daun. Gejala ini dimulai dari daun bagian bawah. Dalam kondisi yang parah tanaman akan kehilangan daun sekitar 90%.
Sumber: PT.GSPP Replanting, Gejala serangan ulat api.
Pengendalian
- Mekanis
Mengutip/mengumpulkan dan memusnahkan kepompong yang terdapat di sekitar pertanaman. Selain itu, pemasangan light trap untuk menarik dan menangkap imago dapat juga dilakukan.
- Pengendalian Hayati
Telur: memanfaatkan parasitoid Trichogrammatidae thoseae
Ulat: Memanfaatkan kehadiran bakteri Bacillus thuringiensis, virus β-nudaurelia, multiple nucleo polyhedrovirus (MNPV), predator Eocanthecona furcellata, serta parasitoid ulat Spinaria spinator. Penanaman tumbuhan pinggir seperti Turnera ulmifolia, Boreria alata dan Cassia tora untuk mendukung perkembangan musuh alami ulat api.
Kepompong: Jamur Cordycep militaris menyerang instar akhir ulat dan berkembang sampai dengan masa kepompong.
- Pengendalian kimia
Pengendalian kimiawi dilakukan apabila terjadi eksplosi. Insektisida yang digunakan adalah yang telah diizinkan oleh Menteri Pertanian. Aplikasi insektisida dilakukan dengan menggunakan mist blower atau pengasapan dengan menggunakan fogger.